Datangnya badai dalam kehidupan kadangkala tidak bisa dihindarkan, bahkan seakan akan dipaksa untuk berhadapan, boleh saja badai menerpa kehidupan, tapi bukan berarti dibebaskan untuk masuk ke dalam diri dan pemikiran. Banyak orang gagal dan jatuh saat badai menerpa, bukan karena hebatnya skala badai yang diperhadapkan, tetapi hanya karena ia tidak meningkatkan keyakinannya kepada Tuhan yang sesungguhnya bisa dijadikan pegangan dalam memberikan perlindungan.

Panik, sedih, ataupun putus asa jelas tidak diperbolehkan pada saat persoalan melanda, kehidupan tidak akan menjadi porak poranda meskipun badai tidak kunjung reda, karena bukan seberapa besar badai yang menentukan kita bisa jatuh atau tidak, tetapi siapa yang menjadi pegangan kita ketika badai menerpa. Kehidupan yang semula tenang bisa saja tiba tiba diperhadapkan dengan badai persoalan, namun selama pemikiran masih dalam pengendalian dan kepercayaan pada Tuhan terus ditingkatkan maka terang Tuhan akan terbit dalam kehidupan.

“Dan Daud sangat terjepit,… Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.”
( 1 Samuel 30:6 )