Pada tanggal 12 Agustus 2023, berlangsunglah acara Retreat Moria Runggun GBKP km8 dengan tema “Kebersamaan dalam Perbedaan” di Taman Doa Sola Grazia. Acara yang dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 16.00 WIB ini dihadiri oleh 300 jemaat dari berbagai sektor.

Penanggung jawab acara, BP Moria Runggun GBKP km8, menyambut hangat semua peserta. Sesi pertama menghadirkan penyegaran iman dengan tema yang sangat relevan, yaitu “Kebersamaan dalam Perbedaan.” DTR Pdt Setiaulina br Tarigan menjadi narasumber yang menggugah pemikiran para peserta, mengajak mereka merenungi pentingnya membangun harmoni meskipun berbeda-beda.

Sesi kedua berfokus pada ceramah dan tanya jawab, dengan tema “Moria Menjadi Tiang Doa.” Ibu Jendamita br Sembiring berbagi pandangannya tentang bagaimana Moria dapat menjadi landasan kuat dalam doa, dan memberikan waktu bagi peserta untuk berdialog. Diskusi ini membuka peluang bagi setiap jemaat untuk mendalami pengalaman spiritual.

Dalam suasana yang penuh rasa kebersamaan, harapan utama acara ini adalah mempererat hubungan antar jemaat serta pengurus sektor dan runggun. Lebih dari itu, acara ini bertujuan menginspirasi Moria untuk menjalani peran lebih besar dalam membimbing keluarga. Mereka diharapkan mampu menjadi tiang doa di rumah masing-masing, memimpin keluarga dengan kebijaksanaan dan menghadirkan Hikmat Tuhan.

Sebagai bagian dari tujuan ini, Moria juga ditekankan untuk memberikan doa bagi suami dan anak-anak mereka. Harapannya, keluarga-keluarga yang diwakili oleh jemaat Moria dapat tumbuh dalam harmoni dan mencapai tujuan rumah tangga yang diimpikan.

Slogan “Wanita Berhikmat Berjuang Membangun Mezbah Keluarga” menjadi semangat yang memandu acara ini. Peserta diberdayakan untuk menguatkan keluarga mereka, membangun fondasi spiritual yang kokoh sehingga kehadiran dan hikmat Tuhan senantiasa terasa dalam kehidupan sehari-hari.

Acara Retreat Moria Runggun GBKP km8 ini tak hanya meninggalkan kenangan yang mendalam, tetapi juga membawa inspirasi dan semangat baru bagi setiap peserta dalam membangun kebersamaan dalam perbedaan serta mengokohkan keluarga sebagai mezbah spiritual yang kuat.