Perbedaan kemustahilan dan kemungkinan, terletak pada tekat seseorang, waktu yang dibutuhkan untuk meratapi bila dipakai untuk mempelajari akan menjadi jauh lebih berarti, lebih baik mempelajari dari pada meratapi bila ingin tetap tegak berdiri dalam sebuah tragedi. Kreativitas dalam diri bisa berubah menjadi sebuah potensi, potensi itu yang kemudian akan menjadi pondasi bila ada tekad untuk beradaptasi dan berinovasi.

Kemustahilan bisa menjadi sebuah kemungkinan ketika ada konsistensi dalam bertindak dan berinovasi, tindakan yang disertai konsistensi harus direalisasikan dengan memastikan bahwa Tuhan selalu menyertai. Mengatur strategi untuk mengubah kemustahilan menjadi kemungkinan membutuhkan mental yang tidak hanya mencari kemudahan, melainkan mental yang mau memanfaatkan semua peluang dan mempelajari setiap permasalahan yang ditemukan, percayalah pada maksud Tuhan pada setiap permasalahan, yaitu untuk memberikan kemenangan.

”Sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu…..dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.”
( Ulangan 20:4 )

Semangat Terus..
Tuhan Yesus Memberkati..

🙏😇💪